Contoh Essay Etika Profesi Keguruan: Menjadi Guru yang Santun dan Menginspirasi
- 1 Apa Itu Etika Profesi Keguruan?
- 2 Cara Menerapkan Etika Profesi Keguruan
- 3 Tujuan Etika Profesi Keguruan
- 4 Manfaat Etika Profesi Keguruan
- 5 Contoh Essay Etika Profesi Keguruan
- 6.1 1. Apa yang harus dilakukan jika seorang guru menghadapi pelanggaran etika profesi keguruan?
- 7.1 2. Apa yang harus dilakukan jika seorang guru ditemukan melanggar etika profesi keguruan?
- 8 Kesimpulan
Pada era digital yang semakin maju seperti sekarang ini, menjadi seorang guru bukan hanya berbicara tentang memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi juga tentang menciptakan dampak yang positif dan menginspirasi generasi muda. Oleh karena itu, penting bagi para guru untuk memahami dan menerapkan etika profesi keguruan yang meliputi sikap dan perilaku yang baik di dalam dan di luar kelas.
Sebagai seorang guru, etika merupakan fondasi penting bagi keberhasilan dalam mendidik dan membimbing siswa. Etika mengajarkan kita untuk memiliki sikap yang santun dan bertanggung jawab. Seorang guru haruslah menjadi inspirator yang mampu menjaga integritasnya sekaligus memberikan contoh yang baik bagi siswa-siswinya.
Salah satu contoh etika profesi keguruan yang penting adalah menghormati privasi siswa. Sebagai seorang guru, kita harus memiliki pengertian dan mengakui hak pribadi serta privasi siswa. Jangan sekali-kali memperlakukan siswa dengan cara yang menghina, merendahkan, atau memaksakan pendapat atau kebiasaan pribadi pada mereka. Menghormati privasi siswa juga berarti tidak menyebarkan informasi atau cerita pribadi siswa tanpa izin yang jelas dari siswa tersebut dan keluarganya.
Selain itu, guru juga harus memahami pentingnya belajar sepanjang hayat. Etika profesi keguruan menuntut guru untuk tidak hanya memahami dan menuturkan pengetahuan yang diberikan dalam kurikulum, tetapi juga memperbarui diri dalam bidang yang diajarkannya. Guru harus selalu update terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini agar bisa memberikan informasi yang akurat dan relevan kepada siswa.
Seorang guru harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap profesinya dan menjaga independensinya sebagai pendidik. Etika mengajarkan agar seorang guru tidak mengambil keuntungan pribadi ataupun memihak pada pihak-pihak tertentu dalam menjalankan tugasnya. Guru harus bersikap adil dan bertanggung jawab dalam memberikan penilaian dan evaluasi terhadap siswa.
Tidak kalah pentingnya, seorang guru harus mampu menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi siswa. Berikanlah perlindungan dan keamanan yang dibutuhkan siswa. Jangan pernah meremehkan atau mengabaikan kepedulian terhadap kesejahteraan fisik dan emosional siswa. Sebisa mungkin, berikan tindakan atau nasihat yang membantu siswa dalam mengatasi masalah pribadinya.
Dalam kesimpulannya, etika profesi keguruan merupakan landasan yang sangat penting bagi para guru. Dengan memiliki etika yang baik, guru bisa menjadi panutan yang menginspirasi dan memotivasi siswa. Menghormati privasi siswa, belajar sepanjang hayat, memiliki komitmen tinggi, dan menciptakan lingkungan yang aman adalah contoh-contoh penting dari etika profesi keguruan. Mari kita, sebagai guru, bersama-sama menjadikan etika sebagai bagian tak terpisahkan dalam profesinya dan menginspirasi generasi penerus yang lebih baik.
Apa Itu Etika Profesi Keguruan?
Etika profesi keguruan adalah seperangkat nilai, prinsip, dan aturan yang mengatur perilaku dan tindakan para guru dalam menjalankan profesinya. Etika ini memberikan pedoman moral dan etis bagi para guru dalam melakukan tugasnya sebagai pendidik. Dalam etika profesi keguruan, terdapat nilai-nilai yang harus dipegang teguh, seperti integritas, kejujuran, tanggung jawab, prinsip keadilan, dan profesionalisme.
Cara Menerapkan Etika Profesi Keguruan
Untuk menerapkan etika profesi keguruan, ada beberapa langkah yang harus dipahami dan diterapkan oleh para guru. Pertama, guru harus memiliki pemahaman yang baik mengenai kode etik profesi keguruan yang berlaku di negaranya. Kode etik ini berfungsi sebagai panduan dalam menghadapi situasi dan konflik yang mungkin timbul dalam proses mengajar.
Selanjutnya, guru perlu menerapkan prinsip kejujuran dan integritas dalam setiap tindakan. Guru harus bersikap jujur dan tidak melakukan tindakan yang merugikan siswa atau pihak lain. Selain itu, guru juga harus bertanggung jawab atas tugas mengajar yang diberikan, termasuk persiapan pembelajaran, evaluasi, dan pengembangan diri.
Selain itu, guru juga perlu memahami prinsip keadilan dalam mengajar. Guru harus memberikan perlakuan yang adil kepada semua siswa tanpa membedakan suku, agama, ras, dan jenis kelamin. Guru juga perlu menjaga profesionalisme dalam berhubungan dengan siswa, sesama guru, dan pihak sekolah. Guru harus mematuhi aturan dan kebijakan yang ditetapkan oleh sekolah dan berperan sebagai contoh teladan bagi siswa.
Terakhir, guru perlu melibatkan diri dalam pengembangan diri dan pengalaman profesional. Guru harus terus belajar dan mengikuti perkembangan pendidikan guna meningkatkan kualitas pengajaran. Guru juga perlu berkomunikasi dan berkolaborasi dengan sesama guru untuk saling bertukar informasi dan pengalaman.
Tujuan Etika Profesi Keguruan
Tujuan dari etika profesi keguruan adalah menciptakan lingkungan belajar yang aman, harmonis, dan bermartabat bagi semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan. Dengan menerapkan etika profesi keguruan, diharapkan para guru dapat memberikan pengajaran yang berkualitas, membentuk karakter siswa yang baik, dan menciptakan proses belajar yang efektif dan efisien.
Manfaat Etika Profesi Keguruan
Menerapkan etika profesi keguruan memiliki beberapa manfaat yang signifikan. Pertama, etika ini dapat meningkatkan profesionalisme para guru. Dengan mengikuti kode etik yang ditetapkan, para guru menjadi lebih terampil, efisien, dan bisa memberikan yang terbaik bagi kedua siswa dan sekolah.
Selain itu, etika profesi keguruan juga dapat membantu para guru dalam menghadapi tantangan dan konflik yang mungkin timbul dalam proses mengajar. Dengan memiliki prinsip dan aturan yang jelas, para guru dapat mengambil keputusan yang tepat dan adil tanpa melanggar nilai dan prinsip yang berlaku.
Manfaat lainnya adalah menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan harmonis. Dengan penerapan etika profesi keguruan, siswa merasa lebih nyaman, aman, dan dihargai dalam proses pembelajaran. Hal ini berkontribusi pada kualitas pendidikan yang lebih baik dan membantu siswa dalam mencapai prestasi akademik dan non-akademik yang optimal.
Contoh Essay Etika Profesi Keguruan
Sebagai contoh, misalkan seorang guru menerima tawaran dari pihak luar untuk memberikan bimbingan belajar kepada siswa di luar jam sekolah. Meskipun tawarannya menguntungkan secara finansial, guru tersebut menolak tawaran tersebut karena mengetahui bahwa akan melanggar prinsip integritas dan keadilan. Mengingat siswa yang lain tidak memiliki akses yang sama, guru tersebut memilih untuk tetap mengutamakan kewajibannya sebagai pendidik di dalam kelas.
Contoh lainnya adalah ketika seorang guru mendapati salah satu siswanya melakukan kecurangan saat ujian. Guru tersebut harus bertindak sesuai dengan etika profesi keguruan dengan memberikan sanksi yang sesuai, misalnya memberikan nilai nol pada siswa tersebut. Dengan demikian, guru tidak hanya menjaga integritasnya sebagai pendidik, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kejujuran dan tanggung jawab kepada siswa.
Frequently Asked Questions (FAQ)
1. apa yang harus dilakukan jika seorang guru menghadapi pelanggaran etika profesi keguruan.
Jika seorang guru menghadapi pelanggaran etika profesi keguruan, langkah yang harus dilakukan adalah melaporkan pelanggaran tersebut kepada atasan atau pihak yang berwenang di sekolah. Pelanggaran etika bisa berupa tindakan tidak etis, seperti memberikan perlakuan tidak adil kepada siswa, memalsukan dokumen, atau tidak memenuhi kewajiban sebagai pendidik. Melalui pelaporan tersebut, pelanggaran dapat diusut dan tindakan yang sesuai dapat diambil.
2. Apa yang harus dilakukan jika seorang guru ditemukan melanggar etika profesi keguruan?
Jika seorang guru ditemukan melanggar etika profesi keguruan, tindakan yang harus dilakukan tergantung pada tingkat pelanggaran dan kebijakan sekolah. Pihak sekolah dapat memberikan peringatan, sanksi administratif, bahkan pemecatan terhadap guru yang melanggar etika profesi keguruan. Selain itu, pihak sekolah juga dapat memberikan kesempatan kepada guru yang melanggar etika untuk melakukan perbaikan dan membuktikan kemampuannya untuk tetap bertugas sebagai pendidik.
Etika profesi keguruan memainkan peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Dengan menerapkan etika ini, para guru dapat menjalankan tugas mereka dengan penuh tanggung jawab, kejujuran, dan integritas. Etika profesi keguruan juga membantu menciptakan lingkungan belajar yang harmonis dan efektif bagi siswa. Oleh karena itu, para guru perlu memahami dan menerapkan etika profesi keguruan secara konsisten dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan membentuk generasi muda yang berintegritas.
Dalam upaya untuk tetap menjaga etika profesi keguruan, penting bagi para guru untuk terus mengembangkan diri dan mengikuti perkembangan pendidikan. Dengan demikian, mereka dapat memberikan pengajaran yang berkualitas dan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
Jika Anda adalah seorang guru, saya mendorong Anda untuk mengadopsi etika profesi keguruan sebagai pedoman dalam menjalankan tugas-tugas Anda. Dengan menerapkan etika ini, Anda tidak hanya akan menjadi guru yang hebat, tetapi juga memberikan dampak positif yang besar terhadap perkembangan generasi muda dan masa depan pendidikan. Teruslah belajar, berkolaborasi, dan tingkatkan profesionalisme Anda sebagai seorang pendidik. Selamat menjadi guru yang luar biasa!
Share this:
Related posts:.
Etika dan Profesi Guru: Meniti Jalur Pendidikan dengan Wibawa dan Kesantunan
Etika Profesi Guru: Menghadapi Tantangan Moralitas Bangsa dengan Bijak
Etika Mengajar bagi Guru: Membangun Jembatan Kasih dengan Penyampaian Santai
Leave a Reply Cancel reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.
- Kebijakan Privasi
- Terms and Conditions
Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser .
Enter the email address you signed up with and we'll email you a reset link.
- We're Hiring!
- Help Center
Essay dedikasiku sebagai guru
2018, guru yang inspiratif
Related Papers
Anwar Sidik
Sedikit tentang Prof. Nelson Tansu, PhD (kelahiran 20 Oktober 1977), dia adalah salah satu dari sedikit anak muda Indonesia yg sukses di bidangnya. Dari hasil wawancaranya dengan pembelajar.com ada beberapa hal yg bisa dijadikan benang merah masalah pendidikan di Indonesia. Beberapa kali dia mengatakan persoalan utama yg membuat pendidikan di Indonesia tertinggal jauh adalah: Kurang optimalnya pelaksanaan sistem pendidikan (yg sebenarnya sudah cukup baik) di lapangan yg disebabkan sulitnya menyediakan guru2 berbobot untuk mengajar di daerah-daerah. Sebenarnya kurikulum Indonesia tidaklah kalah dari kurikulum di negara maju, tetapi pelaksanaannya yang masih jauh dari optimal. Implementasi pendidikan yg kurang benar. Kurang sadarnya masyarakat mengenai betapa pentingnya pendidik dalam membentuk generasi mendatang sehingga profesi ini tidak begitu dihargai dan dipandang sebelh mata. Kultur belajar bukanlah masalah utama tetapi kultur masyarakat secara keseluruhan karena tidak disadarinya pendidikan adalah investasi bangsa. Terlalu seringnya sistem pendidikan digonta-ganti tergantung kondisi politik, padahal itu bukanlah masalah utama, yg menjadi maslah utama adalah pelaksanaan di lapangan, kurang optimal. Kurangnya pemerataan di daerah. Terbatasnya fasilitas untuk pembelajaran baik bagi pengajar dan yg belajar. Hal ini terkait terbatasnya dana pendidikan yg disediakan pemerintah. Yah dari semua point yg diungkapkan Nelson Tansu itu sudah disadari oleh semua pihak mulai pakar pendidikan, pemerintah, dan orang tua siswa/mahasiswa. Tapi mengapa mereka terutama pemerintah terkesan enggan untuk menginvestasikan APBN-nya untuk pendidikan. Apa mungkin tidak percaya terhadap pengelolah pendidikan, yg memang hobi memanipulasi itu? Atau pura-pura tidak tahu karena garapan pendidikan hasilnya tidak bisa segera dilihat selama masa kekuasaannya? Atau karena memang sudah diketahui bahwa dana besar kalo guru tidak berbobot hasilnya tetep nol? Tapi kalo iya mengapa rekrutmen pendidik yg saat ini saya rasa lebih buruk tetep dilanjutkan gara2 desekan arus bawah. Saat ini guru banyak direkrut dari lulusan S-1 non pendidikan yg kemudian membeli "akta IV" di "kampus kali lima" dengan hanya membayar kisaran 2 juta saja. Banyak sekali kegiatan yg dilakukan depdiknas untuk meningkatkan bobot guru, tetapi tindak lanjut yg nol besar dari kegiatan semacam penataran, sosialisasi, atau apalah namanya. Jadi terkesan (atau memang bener yah) yg penting kegiatan itu terlaksana selanjutnya yah terserah mau kinerja lebih baik atau tidak mereka gak perduli. Jika kondisi semacam itu tidak diubah untuk dibenahi kecil harapan pendidikan bisa lebih maju/baik. Pendidikan jika dipolitisir maka sampai kapanpun pendidikan Indonesia sulit untuk maju. Yah memang ada beberapa sekolah sudah terpandang, namun dibandingkan populasi sekolah yg ada sangat tidak singnifikan. Selama ini kesan kuat bahwa pendidikan yg berkualitas mesti bermodal/berbiaya besar. Tapi oleh pemerintah itu tidak ditanggapi, kita lihat saja anggaran pendidikan dalam
Choirul Kurniawan
Arif Rachman
Helmi Supriyanti
riyan afriyan
Ainaya Nurfadillah
Aina Nurfadillah
TUGAS KULIAH
Marcel Kandiswara
Makalah ini dibuat berdasarkan tujuan untuk mengetahui seluk beluk profesi guru beserta manfaat dan kendala yang terkandung di dalamnya. Selain itu diharapkan makalah ini dapat bermanfaat dengan memberikan pengetahuan terhadap pekerjaan guru sebagai sebuah profesi. Makalah dikembangkan berdasarkan penelitian terhadap fakta lapangan serta pengambiolan sari sumber literature tertentu. Kesimpulannya ialah bahwa seorang guru harus dapat bersikap profesional terhadap profesi yang ia jalani karena keguruan merupakan profesi yang menyangkut tanggung jawab moral dan intelektual bagi generasi penerus bangsa.
Ida Liana, M.Pd
Ketika duduk di sekolah dasar, aku mempunyai seorang guru yang cantik, ramah serta keibuan bernama ibu Zirzia Etty Reza, mengajarnya bagus dan mudah dimengerti sampai sekarang aku masih ingat bagaimana dia mengajar, Dia adalah guru favorit dan menjadi guru idolaku, ketika kecil aku bercita-cita ingin menjadi guru seperti dia. Karena dengan menjadi seorang guru, aku dapat beramal untuk dunia maupun akhirat. Guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa, dan mungkin tanpa ada guru saya dan semua orang yang lainnya tidak mengerti huruf dan angka, dan juga tidak bisa menulis dan membaca. Guru adalah pekerjaan yang sangat mulia. Semua menjadi manusia-manusia yang berguna dengan adanya guru. Guru membentuk watak bangsa serta mengembangkan potensi siswa. Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Guru yang profesional diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Lulus SMA tahun 1990 aku ikut Sepenmaru mengambil jurusan Bahasa Inggris di Fakultas keguruan Universitas Sriwijaya Palembang. Tapi sayang keberuntungan belum menjadi milikku, aku tidak lulus, Tahun 1991 aku ikut Sepenmaru kembali dan mengambil jurusan yang sama, sayang aku kembali tidak lulus. Kegagalanku ke dua kalinya tidak membuatku putus asa, aku tetap ingin menjadi seorang guru, di rumah aku menjadi guru untuk keponakan-keponakanku dengan mengajari mereka setiap malam, membantu mereka mengerjakan PR dan persiapan untuk ulangan. Tahun 1993 kakakku menawarkanku untuk ikut seleksi masuk SGPLB di Bandung. Walaupun aku tidak tahu apa kepanjangan SGPLB, yang ku tahu adalah kelak aku menjadi seorang guru yang sesuai dengan cita-citaku. Dan aku bisa sekolah di pulau Jawa keluar dari kotaku yaitu kota Palembang, Setelah satu bulan aku kuliah di SGPLB Bandung baru aku menyadari kalau SGPLB adalah sekolah guru khusus untuk anak-anak luar biasa atau anak-anak cacat. Tahun 1994 kebijakan pemerintah untuk menghapus sekolah SGPLB Bandung dengan
PERSPEKTIF GURU TERHADAP HUMOR DIKELAS
Tamaraputri wahyuni
ABSTRAK Rasa humor (sense of humor) dapat diartikan sebagai kecendrungan respon kognitif individu untuk membangkitkan tertawa, senyuman, dan kegembiraan. Perspektif adalah pandangan atau pendapat sedangkan Humor adalah kebahasaan yang membuat orang terhibur. Perspektif guru terhadap humor dikelas adalah pandangan dan pendapat guru terhadap pembelajaran menggunakan kelucuan atau kelucuan yang dilakukan guru dan cara penanganannya pada saat proses belajar mengajar dikelas. Tujuan dari penelitian adalah untuk mendeskripsikan perspektif guru terhadap humor dikelas karena dengan humor siswa dadapat menambah motivasi belajar. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data secara relevan dan akurat sesuai dengan pendeskripsian yang jelas dengan melakukan wawancara dan observasi. Hasil dari penelitian, wawancara dan observasi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa perspektif guru terhadap humor dikelas sangat penting untuk menambah motivasi siswa dalam belajar namun dalam hal lain humor juga harus memiliki batasan agar tidak terlalu terfokus pada humor. Kata Kunci : Perspektif , Humor PENDAHULUAN Latar Belakang Rasa humor (sense of humor) dapat diartikan sebagai kecenderungan respons kognitif individu untuk membangkitkan tertawa, senyuman, dan kegembiraan. Para ahli medis dan psikologi sepakat bahwa rasa humor merupakan aset berharga dan amat penting untuk kesehatan dan kebahagiaan hidup, yang bisa dimiliki oleh setiap individu normal.
Fatin Nazirah
Nuraini Irmawati
Rabu, 08 Januari 2014
Esai tentang guru yang ideal.
- Pendahuluan
- Kriteria guru ideal
- Kompetensi guru dalam mendidik siswa
- Pentingnya pendidikan dan pendidik untuk masa depan
- Guru sebagai contoh untuk peserta didik
- Pemahaman akan potensi dan mental peserta didik
- Guru menguasai materi
- Guru berinteraksi dengan peserta didik
- Pengelolaan kelas untuk membangun motivasi dan semangat belajar peserta didik
- Guru yang ideal adalah guru yang disukai oleh peserta didk, bukan hanya fisik tetapi juga kemampuan seorang guru tersebut dalam memberikan materi ajar.
Tidak ada komentar:
Posting komentar.
Ilmu Pendidikan
Referensi Pendidikan dan Pembelajaran
Kriteria Sosok Seorang Guru Ideal
Menjadi seorang guru bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah dilakukan. Profesi guru memiliki tanggung jawab yang sangat besar. Guru harus mengerti tugas dan tanggung jawab yang diemban karena berpengaruh secara langsung terhadap dunia pendidikan yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia (SDM) yang diciptakan dari pelaksanaan pendidikan. Jika guru tidak mampu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik akan menghasilkan kualitas SDM yang kurang tentunya, oleh karena itu semua guru wajib menyadari pentingnya menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Selain sadar akan tugas dan tanggung jawab, guru sebagai sebuah profesi juga harus mendapatkan penghargaan yang layak. Dengan tanggung jawab yang tinggi harusnya guru mampu mendapatkan penghidupan yang layak dengan mudah. Di Indonesia sendiri kesejahteraan guru sudah mulai diperhatikan, ini ditunjukkan dengan semakin banyak masyarakat yang berlomba-lomba menjadi guru.
Namun tentu saja tidak semua orang dapat menjadi guru dengan mudah. Guru harus memiliki latar belakang akademik yang baik. Seorang guru yang profesional wajib menjalani pendidikan dan pelatihan agar mampu menjadi guru yang baik. Tidak cukup itu, guru sebagai pengajar juga harus senantiasa berkembang dan berlatih agar kemampuan menjadi guru semakin meningkat. Dengan mengikuti proses demi proses guru akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan kode etik serta menjadi sosok guru yang ideal.
Dalam bukunya M. Gorky Sembiring (2009: 36-37) menyebutkan secara sekilas uraian bagaimana sebaiknya seorang guru ideal , yaitu:
Guru Harus Terdidik dengan Baik (Well-Educated)
Sebelum seorang bisa mendidik, dia sendiri harus sudah terlebih dahulu terdidik baik. Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik. Di luar itu, secara fisik guru harus sehat jasmani dan rohani hingga memiliki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Guru Harus terlatih dengan Baik (Well-Trained)
Guru harus pernah dan memiliki akses melalui serangkaian pendidikan dan pelatihan secada dan untuk menjadi profesional. Pelatihan mencakup penyediaan program pendidikan akademik pendidikan, guna mendapatkan kualifikasi akademik. Ada pula program pembentukan kemampuan profesional guna mendapat bekal dalam menempuh uji kompetensi yang mengarah pada pemerolehan sertifikasi profesi guru.
Guru Harus Mendapat Penghargaan yang Baik (Well-Paid)
Sepatasnyalah para guru jika sudah menjalani kewajiban secara profesional mendapat penghasilan layak berikut tunjangannya. Mulai dari tunjangan fungsional sampai kepada tunjangan profesi. Ada peningkatan intensif yang merupakan upaya memberi imbalan lebih atas profesionalisme mereka.
Guru Harus Terlindungi dengan Baik (Well-Protected)
Bila ketiga keriteria diatas sudah terpenuhi maka akan sia-sia jika tidak mendapat perlindungan sebagaimana mestinya sesuai tuntutan profesi. Jadi harus ada jaminan kepastian hukum yang melindungi hak dan kewajiban para pendidik.
Guru Harus Terkelola dengan Baik (Well-Managed)
Para pendidik tidak dapat dengan sendirinya mengatur segala sesuatu oleh mereka sendiri. Harus ada pengaturan yang dikelola dengan baik dengan berbagai kriteria, prosedur, jangka waktu, mekanisme, dan akuntabilitas dalam pengadaan atau penempatan serta di dalam rotasi atau promosi. Harus ada pula upaya peningkatan kualifikasi dan pendidikan profesi termasuk dalam rangka uji kompetensi.
Dilihat dari kriteria guru ideal diatas terlihat bahwa profesi guru merupakan profesi yang cukup kompleks dan tidak bisa sembarangan. Menjadi guru tidak cukup dengan kuliah dan akademik yang cukup saja, namun juga harus terus berlatih sehingga memiliki pengalaman dan mengetahui apa yang harus dilakukan. Kemudian guru juga harus mendapatkan penghargaan yang pantas. Dengan adanya status PNS (Pegawai Negeri Sipil) guru bisa mendapatkan jaminan kesejahteraan atau penghidupan yang layak.
Profesi guru di Indonesia juga diatur dalam Undang-Undang, ada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang mengatur, selain itu ada juga beberapa peraturan dan kebijakan lain mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah yang menjamin profesi guru.
Kita berharap agar seluruh guru maupun calon guru di Indonesia dapat memenuhi semua kriteria diatas dan menjadi guru yang ideal bagi semua pihak dan menjunjung tinggi profesi seorang guru.
Artikel Terkait
- Latest Posts
Syaiful Imran
Latest posts by syaiful imran ( see all ).
- Posisi atau Kedudukan Kurikulum dalam Pendidikan - Kamis, 30 Maret 2023
- Isu Pendidikan Nasional Yang Perlu Direkonstruksi Dalam Rangka Otonomi Daerah - Senin, 03 Mei 2021
- Implikasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Terhadap Kebijakan Strategis Pendidikan Nasional - Kamis, 15 April 2021
- Status Guru dan Dosen dalam Pendidikan Formal - Kamis, 18 Maret 2021
- Isu-Isu Strategis Terkait Masalah Pendidikan Yang Muncul di Indonesia - Jumat, 11 Desember 2020
- Profesi Guru
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
+ 37 = 40
21 Mei 2021
7 Karakter Guru Ideal Masa Kini
Apa ciri karakter guru yang ideal? Di era global, guru yang ideal adalah guru yang profesional dalam peranannya sebagai pendidik, pengajar, pelatih, inovator, dan motivator. Karakter guru yang ideal penting keberadaannya dalam perkembangan dan keberhasilan akademis murid. Karakteristik ini pun erat kaitannya pada kepribadian guru.
Sementara itu, kepribadian merupakan salah satu syarat inti dari elemen kompetensi guru profesional, selain kompetensi pedagogik. Kompetensi kepribadian adalah keseluruhan etika yang terpancar dari tutur kata, sikap, dan perilaku seorang guru yang mencirikan keteladanan.
Lalu, bagaimana ciri karakter guru ideal masa kini? Dalam upaya menjadi guru yang ideal dan profesional, Anda dapat berupaya membangun dan mengasah karakteristik berikut ini.
1. Penetapan Tujuan Belajar yang Jelas
Karakter guru yang ideal tahu bagaimana menetapkan tujuan yang jelas untuk keberhasilan belajar masing-masing murid, seluruh kelas, termasuk dirinya sendiri. Menetapkan tujuan belajar menjadi acuan dalam mengukur kinerja akademis, sekaligus memberi murid arahan yang jelas tentang cara meningkatkan kapasitas diri mereka.
Bagaimana caranya? Anda dapat meninjau pemahamannya, alih-alih hanya menilai pengetahuan mereka dalam sebuah ujian. Proses ini memungkinkan Anda untuk menjawab pertanyaan mereka dan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang topik yang diajukan.
Kemudian, tawarkan umpan balik ( feedback ). Hal ini memungkinkan murid mengetahui sejauh mana kinerja dan kualitas mereka sesuai dengan harapan Anda. Berikan umpan balik yang rinci dan konstruktif demi menyatukan tujuan belajar yang berkelanjutan.
2. Menguasai Kurikulum, Materi & Multi Metode Pembelajaran
Karakter guru yang ideal hendaknya menguasai dan menjalankan kurikulum yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Dengan adanya kurikulum di Indonesia , guru dapat mengetahui cara mengajar yang baik sesuai perkembangan pola pikir murid. Selain itu, seorang guru yang ideal juga harus menguasai materi yang diajarkan, karena materi belajar sangat berperan penting bagi peserta didik dalam mendapatkan informasi dan pengetahuan.
Materi pelajaran tidak akan membosankan jika guru juga terampil menggunakan metode pembelajaran yang beragam, tidak hanya berbentuk ceramah. Kini, dengan adanya teknologi, aktivitas belajar mengajar makin kreatif dan inovatif. Metode pengajaran yang tepat dan beragam dapat mendorong semangat murid untuk menjadi lebih giat dalam belajar.
Baca Juga: Aktif & Manfaat Mengikuti Organisasi Profesi Guru
3. Komunikasi yang Jelas
Guru harus memiliki kemampuan komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal berguna untuk mengidentifikasi kebutuhan murid, serta mengetahui kapan harus mendengarkan dan berbicara. Sementara, komunikasi nonverbal diterapkan dengan cara tertulis.
Selain pada murid, guru juga harus bisa berkomunikasi dengan jelas kepada orang tua murid, sesama guru, maupun masyarakat setempat. Hal ini berguna untuk turut serta memberikan arahan bagi para murid bahwa proses pelajaran tidak hanya dilakukan di lingkungan sekolah saja, tapi juga dalam hidup bermasyarakat.
Bagaimana cara berkomunikasi yang baik? Gunakan keterampilan mendengarkan secara aktif dengan cara menanggapi kebutuhan lawan bicara, baik kepada murid, sesama guru, atau orang tua murid. Anda tidak perlu malu jika kurang memahami perkataan lawan bicara. Anda bisa meminta mereka untuk mengklarifikasi dengan cara mengubah pertanyaan atau permintaannya.
4. Panutan dalam Bertindak
Semua yang dilakukan oleh guru akan begitu membekas dalam ingatan murid, sehingga sebagai guru sebaiknya bisa memberikan contoh atau teladan yang baik bagi mereka. Segala yang menjadi keberhasilan karakter guru tidak hanya diukur dari segi akademik, tapi juga non akademik yang berkaitan dengan kecerdasan emosional yang harus dimiliki para murid.
Caranya, Anda perlu mewaspadai perilaku diri sendiri di mana pun dan kapan pun . Murid mengamati dan belajar cara bagaimana berbicara, bertindak, memperlakukan orang lain dan perilaku perkembangan lainnya dari guru di sekolah.
Anda juga bisa menciptakan lingkungan kejujuran di kelas atau sekolah. Dorong murid untuk jujur satu sama lain melalui percakapan terbuka. Memberi contoh yang baik dapat mendorong siswa untuk meneladani dan menerapkan contoh yang baik tersebut di kehidupannya.
Baca Juga: Menjadi Guru Inovatif di Era Digital, Seperti Apa?
5. Pembelajar Seumur Hidup
Guru memang bertugas memberikan ilmu dan mendorong murid untuk belajar demi masa depan. Namun, bukan berarti guru bisa berhenti belajar, karena sejatinya selain memberi ajaran, guru juga harus menjadi pembelajar seumur hidup. Maka dari itu, guru juga dituntut untuk mengembangan kompetensi dirinya. Caranya dengan menyelesaikan kursus pendidikan berkelanjutan dan mengejar peluang pengembangan profesi di luar kelas, seperti mengikuti kelas online tentang teknologi pendidikan, workshop mengenai penerapan kelas yang interaktif, dan lain sebagainya.
6. Mudah Menerima Perbedaan
Sifat dan kemampuan mudah menerima perbedaan atau agreeableness harus terus dibina semua guru. Sifat ini juga mengacu pada kemampuan memahami pendapat orang lain, rendah hati, memiliki belas kasih kepada sesama, kooperatif, dapat menerima keluhan, mudah memaafkan, dan bisa dipercaya.
Karakter guru yang seperti ini juga bisa menerima murid apa adanya, termasuk memahami murid dengan berbagai problematika dan keistimewaan yang dimilikinya. Sikap menerima ini didasarkan pada keyakinan bahwa setiap murid memiliki potensi untuk dikembangkan dan memiliki hak yang sama dalam proses belajar. Seorang guru diharapkan tidak serta merta menghakimi perbuatan muridnya, tapi lebih memahami perbuatan mereka. Jika salah, maka perbaiki dengan cara-cara yang bisa mereka terima.
7. Stimulatif
Karakter guru yang ideal juga harus memiliki sifat-sifat stimulatif, yakni mendorong murid untuk maju, berorientasi pada tugas, toleran, sopan, bijaksana, bisa dipercaya, fleksibel, mudah menyesuaikan diri, dan demokratis. Tidak semata mencari reputasi pribadi, guru harus bertanggung jawab terhadap kegiatan belajar murid.
Mendorong murid untuk maju bisa dilakukan dengan cara membuat pembelajaran menyenangkan yang dapat menarik minat mereka. Langkah ini dapat membantu keinginan murid untuk belajar dan bahkan memicu kreativitas, pemikiran kritis, dan kemampuan kolaboratif yang dapat mereka terapkan di luar kelas. Tentunya, langkah ini akan berdampak pada partisipasi mereka di sekolah, berprestasi lebih baik secara akademis, dan keinginan menjalani pendidikan berkelanjutan.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mendampingi Murid Belajar Mandiri
Jika ingin memiliki karakter guru yang baik dan ideal Anda perlu menunjukkan dan menerapkan keterampilan yang kuat dalam komunikasi, kerja tim, manajemen waktu, pemecahan masalah, dan organisasi. Karakter guru yang ideal akan menjadi teladan. Seperti ungkapan “digugu dan ditiru”, guru dapat menjadi contoh baik bagi murid-muridnya.
Bagikan Artikel
Artikel Lainnya
Copyright 2024 Acer Indonesia, All Right Reserved
- Mode Terang
- Gabung Kompas.com+
- Konten yang disimpan
- Konten yang disukai
- Berikan Masukanmu
- Megapolitan
- Surat Pembaca
- Kilas Daerah
- Kilas Korporasi
- Kilas Kementerian
- Sorot Politik
- Kilas Badan Negara
- Kelana Indonesia
- Kalbe Health Corner
- Kilas Parlemen
- Konsultasi Hukum
- Infrastructure
- Apps & OS
- Tech Innovation
- Kilas Internet
- Elektrifikasi
- Timnas Indonesia
- Liga Indonesia
- Liga Italia
- Liga Champions
- Liga Inggris
- Liga Spanyol
- Internasional
- Sadar Stunting
- Spend Smart
- Smartpreneur
- Kilas Badan
- Kilas Transportasi
- Kilas Fintech
- Kilas Perbankan
- Tanya Pajak
- Kilas Investasi
- Sorot Properti
- Tips Kuliner
- Tempat Makan
- Panduan Kuliner Yogyakarta
- Beranda UMKM
- Jagoan Lokal
- Perguruan Tinggi
- Pendidikan Khusus
- Kilas Pendidikan
- Jalan Jalan
- Travel Tips
- Hotel Story
- Travel Update
- Nawa Cahaya
- Ohayo Jepang
- Kehidupan sehat dan sejahtera
- Air bersih dan sanitasi layak
- Pendidikan Berkualitas
- Energi Bersih dan Terjangkau
- Penanganan Perubahan Iklim
- Ekosistem Lautan
- Ekosistem Daratan
- Tanpa Kemiskinan
- Tanpa Kelaparan
- Kesetaraan Gender
- Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan ekonomi
- Industri, Inovasi & Infrastruktur
- Berkurangnya Kesenjangan
- Kota & Pemukiman yang Berkelanjutan
- Konsumsi & Produksi yang bertanggungjawab
Inilah Kisah Guru-Guru Inspiratif, Memperjuangkan Pendidikan yang Lebih Baik
Kompas.com edu.
Ayunda Pininta Kasih
KOMPAS.com - Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan. Tema peringatan Hari Guru Nasional pada 25 November 2021 menjadi penanda bahwa pandemi nyatanya tidak memadamkan semangat guru -guru terbaik Indonesia.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ( Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas pengorbanan para guru di Indonesia.
Ia mengapresiasi ketangguhan para guru yang tetap berjuang memberikan hak pendidikan kepada anak-anak di tengah pandemi Covid-19 dan di tengah himpitan ekonomi.
Baca juga: Lahirkan Peneliti Muda Sains Teknologi, Guru: Bukan Menghafal dan Merangkum
Nadiem juga sangat menghargai para guru yang tidak paham teknologi tetapi tetap mau belajar ilmu teknologi informasi demi memberikan kemudahan belajar mengajar selama pandemi.
“Dan satu hal yang membuat saya sangat bingung tapi senang adalah perjalanan saya di seluruh Indonesia bertemu dengan guru honorer, bertemu dengan guru penggerak dan bertemu dengan kepala sekolah . Tidak ada sekali pun kata putus asa yang terucap dari mulut mereka. Para guru hebat ini sangat luar biasa membuka mata hati kami di Kemendikbudrisek,” kata Nadiem di Puncak peringatan Hari Guru Nasional , seperti dirangkum dari laman Direktorat SD Kemendikbud Ristek.
Guru-guru inspiratif berbagi kisah
Puncak peringatan Hari Guru Nasional menjadi sangat spesial ketika Kemendikbudristek mendatangkan tiga orang guru yang sangat inspiratif.
Mereka adalah Sukardi Malik, seorang Guru Honorer dari Lombok Tengah yang baru saja lolos seleksi dan mendapatkan formasi PPPK. Ia merupakan 1 dari 173 ribu guru yang ikut seleksi PPPK Guru ronde pertama.
Baca juga: Gandeng 200 Sekolah, Quipper Permudah Guru Buat Materi Pembelajaran
Kemudian ada Khoiry Nuria Widyaningrum, seorang Guru Penggerak dari Seleman, Yogyakarta. Dan yang terakhir ada Ria Wilastri, Kepala Sekolah Penggerak SMAN 01 Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
“Saya menjadi guru honorer itu dari tahun 1996. Selama menjadi guru honorer selama 25 tahun ini sudah banyak mengantarkan murid-murid saya menjadi orang yang berhasil dan sukses. Ada yang sudah menjadi polisi, jadi kepala sekolah bahkan ada juga yang menjadi pejabat,” kata Sukardi.
Ia bercerita ada pengalaman yang mengesankan saat ia bertemu dengan muridnya yang menjadi polisi.
Waktu itu Sukardi ditilang karena melanggar peraturan lalu lintas, di mana dirinya tidak menggunakan helm yang layak serta tidak memiliki SIM. Saat ia ditegur oleh seorang polisi dia tidak menyangka bahwa polisi tersebut adalah muridnya.
“Dia adalah murid saya lulusan tahun 1997. Kemudian yang membuat saya terharu, saya dibawa ke pedagang helm dan dia membelikan saya helm baru yang sesuai standar. Tapi saya tetap ditilang karena saya tidak memiliki SIM waktu itu,” cerita Sukardi seraya diikuti gelak tawa dari penonton.
Setelah itu Sukardi pun diminta datang ke kantor polisi di hari berikutnya untuk mempertanggungjawabkan tindakan pelanggaran lalu lintas.
Baca juga: Orangtua, Ini Dampak Bila Sering Memarahi Anak Saat Belajar
Kemudian ketika ia datang ke kantor Polsek, ternyata Sukardi sudah ditunggu oleh 2 orang polisi lainnya yang merupakan siswanya juga.
“Setelah menandatangani surat pelanggaran saya dikasih amplop di mana isinya adalah STNK, SIM yang ternyata sudah dibuatkan oleh murid saya tersebut dan juga uang tunai. Awalnya saya tolak tapi dia tetap ngotot memberikan saya sebagai tanda terima kasih. Uang ini tidak seberapa kata dia, tapi karena berkat jasa saya mereka sudah menjadi seorang polisi,” kisah Sukardi penuh haru.
Terkait dengan PPPK, Sukardi sangat…
Tag guru sekolah mendikbud kemendikbud hari guru nasional nadiem makarim kemendikbudristek hari guru.
Beasiswa S2 di Swedia 2022, Kuliah Gratis dan Uang Saku Rp 15 Juta Per Bulan
Beasiswa S2 Jepang 2022, Kuliah Gratis dan Tunjangan Rp 18 Juta Per Bulan
Beasiswa S2 University of Cambridge 2022, Tunjangan Rp 351 Juta Per Tahun
Beasiswa S2 Stanford University 2022, Kuliah Gratis dan Biaya Hidup
TTS Eps 137: Yuk Lebaran
TTS Eps 136: Takjil Khas di Indonesia
TTS Eps 135: Serba Serbi Ramadhan
Games Permainan Kata Bahasa Indonesia
TTS - Serba serbi Demokrasi
TTS Eps 130 - Tebak-tebakan Garing
TTS - Musik Yang Paling Mengguncang
Terkini Lainnya
Komunikasi Chill, Seni Berkomunikasi untuk Sukses di Sekolah, Karier, hingga Bisnis
Ketahui Jalur Masuk Poltekkes Kemenkes Jakarta II dan Biaya Kuliahnya
7 Syarat Khusus Daftar PPDB DKI Jakarta 2024, Orangtua Wajib Cek
Biaya UKT dan IPI Semua Jalur Unnes 2024, Ada yang Capai Rp 255 Juta
Jelang UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Panitia Ingatkan Peserta Cek Lokasi Ujian
Ditjen Vokasi Beri Dukungan untuk Program Perempuan Inovasi 2024
Ambassador Lecture PresUniv, Dubes Ukraina: Bahasa Jadi Kunci Kerja Sama antar Bangsa
Siapkan Generasi Melek Data, Children’s House dan Kreats Gelar Pelatihan AI bagi Siswa
Perhatikan Syarat Usia Daftar TK dan SD di PPDB DKI Jakarta 2024
Ketahui 4 Jalur Mandiri UPN Veteran Jawa Timur 2024, Catat Jadwalnya
Kisah Wahyu dan Maya, Penyandang Tunanetra Ikut UTBK di UNY
Rancang Stasiun Cuaca Mini Berbasis IoT, Tim Prodi Teknik Elektro UBL Raih Hibah PKM
6 Jalur Mandiri UIN Jakarta 2024 Dibuka, Segera Cek
Cek Biaya Kuliah di Telkom University Kampus Bandung dan Surabaya
KIP Kuliah Salah Sasaran, Komisi X: Perlu Pembaruan Sistem Verifikasi
Minimarket di jepang dengan latar belakang gunung fuji timbulkan masalah, resepsi pernikahan rizky febian dan mahalini, ada jokowi hingga para jebolan indonesian idol, sebut caleg terpilih tak wajib mundur jika maju pilkada, ketua kpu dinilai ingkari aturan sendiri, 9 negara yang tolak dukung palestina jadi anggota pbb di sidang majelis umum pbb, sty ungkap target indonesia usai debut historis di piala asia u23 2024, now trending.
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza
Video Viral, Modus Pengendara Motor Pura-pura Diserempet
Demam Lassa Mewabah di Nigeria, 156 Meninggal dalam 4 Bulan
Mungkin Anda melewatkan ini
Ke IPB, UNP Siapkan Diri Jadi PTN-BH di 2022
Pakar Unair Beri Tips Tetap Sehat Saat Musim Hujan
WhatsApp dan Kemendikbud Ristek Gelar Pelatihan Lahirkan Wirausaha Muda
Keluh dan Kesan Penerima Kuota Gratis Kemendikbud Ristek
Program Kampus Mengajar 3 Dibuka, Dapat Uang Saku hingga Bantuan UKT
- Entertainment
- Pesona Indonesia
- Artikel Terpopuler
- Artikel Terkini
- Topik Pilihan
- Artikel Headline
- Harian KOMPAS
- Kompasiana.com
- Pasangiklan.com
- Gramedia.com
- Gramedia Digital
- Gridoto.com
- Bolasport.com
- Kontan.co.id
- Kabar Palmerah
- Ketentuan Penggunaan
- Kebijakan Data Pribadi
- Pedoman Media Siber
Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Cari Blog Ini
Semoga membantu, essay dedikasiku sebagai guru profesional.
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Posting Komentar
Postingan populer dari blog ini, essay urgensi kecerdasan emosional dalam kepemimpinan dan organisasi, hasil wawancara anak sd perihal belajar.
Motivasi Menjadi Guru Penggerak dan Contoh Jawaban Esai
Salah satu contoh jawaban dari pertanyaan esai motivasi Guru Penggerak: apa yang Memotivasi Anda Menjadi Guru Penggerak? Berikut jawaban selengkapnya.
Contoh Jawaban Esai Motivasi Guru Penggerak let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads()).setTargeting('first_keyword', ['guru penggerak']).setTargeting('channel', ['pendidikan']).setTargeting('gdn_keyword', ['jobs education']).setTargeting('channel_group', ['supplement content']).setTargeting('noads_content', ['false']);gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
Salah satu pertanyaan yang kerap ditanyakan dalam tes esai Guru Penggerak adalah “Apa yang Memotivasi Anda Menjadi Guru Penggerak?”.
Berikut ini salah satu contoh jawaban dari pertanyaan esai motivasi Guru Penggerak tersebut.
Pertanyaan: “Apa yang Memotivasi Anda Menjadi Guru Penggerak?”
Motivasi saya mengikuti Guru Penggerak terdiri dari beberapa hal penting. Pertama, saya ingin mempunyai kemampuan sebagai guru. Hal ini saya sampaikan lantaran banyak melihat guru hanya menyampaikan materi namun mengabaikan kompetensi sosial dan pribadinya.
Kedua, saya ingin memusatkan pembelajaran kepada peserta didik. Oleh sebab itu, saya memerlukan sejumlah aspek penting dari program Guru Penggerak untuk menyelesaikan permasalahannya. Ketiga, saya menginginkan diri ini menjadi penggerak bagi tubuh saya sendiri. Kemudian, ikut membantu para guru-guru lain agar kompetensinya meningkat juga lewat interaksi.
Motivasi keempat saya ikut seleksi Guru Penggerak Angkatan 11 ini demi mengembangkan karir sebagai guru honorer agar lebih baik dari sebelumnya. Sebagai kesimpulan dari motivasi-motivasi sebelumnya, saya ingin mempersiapkan diri terhadap beberapa hal. Di antaranya ingin meningkatkan kemampuan pembelajaran, kepemimpinan, serta pedagogi. Kemudian, bisa menggerakan suatu komunitas belajar di luar atau dalam sekolah.
Saya menyadari bahwa pelatihan ini akan sulit, namun saya akan melakukan yang terbaik untuk menyelesaikannya. Dengan pelatihan dan materi-materi yang diberikan lewat program ini, saya harap saya bisa menjadi lebih baik lagi. Selain itu, memperoleh relasi juga yang memiliki minat sama sebagai guru.
Pendaftaran Guru Penggerak Angkatan 11
Pada dasarnya, Guru Penggerak merupakan sejumlah guru yang berasal dari seluruh Indonesia dan sudah lulus program Guru Penggerak.
Ada beberapa fungsi atau tujuan dari Guru Penggerak ini, berikut daftarnya.
- Membantu komunitas belajar (para guru) di sekolah atau lingkungan.
- Mengajarkan praktik untuk guru-guru lain demi pengembangan pembelajaran di suatu instansi pendidikan.
- Mendorong jiwa kepemimpinan peserta didik di sekolah.
- Membuat ruang diskusi yang positif serta kerjasama antara guru-pemangku kepentingan di sekolah maupun luar sekolah demi menaikkan kualitas pembelajaran.
- Memimpin pendidikan yang bisa menyejahterakan ekosistem pendidikan di sekolah.
Pada tahapan ini, peserta akan disuruh mengunggah beberapa berkas pendaftaran . Kemudian, juga diberikan tes untuk menjawab sejumlah pertanyaan esai tertentu.
Jadwal Guru Penggerak 2023 Angkatan 11
Proses seleksi Guru Penggerak 2023 Angkatan 11 berlangsung mulai awal Oktober sampai akhir Maret 2024 mendatang. Berikut ini jadwal dan tahapan lengkapnya.
- Informasi Rekrutmen: 9-27 Oktober 2023
- Pendaftaran, Unggah Berkas, Pengisian Esai: 9-27 Oktober 2023
- Verifikasi, Validasi, Penilaian: 30 Oktober-29 November 2023
- Pengumuman Tahap 1: 12 Desember 2023
- Simulasi Mengajar dan Wawancara: 10 Januari-6 Maret 2024
- Pengumuman Tahap 2: 20 Maret 2024
- Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 11: Akan diinformasikan nanti.
*Jadwal di atas dapat berubah sewaktu-waktu tergantung pengumuman yang dbagikan penyelenggara program seleksi.
- Cara Daftar Guru Penggerak Angkatan 11 Tahun 2023 dan Syaratnya
- Contoh Refleksi Umpan Balik Penugasan Kompetensi Guru Penggerak
Artikel Terkait
Harga aki motor matic, tips memilih, dan cara merawatnya, siapa yogi gamblez aktor yang ditangkap bareng epy kusnandar, pendanaan campuran buka jalan pembangunan di negara berkembang, aturan terbaru barang bawaan jemaah haji indonesia, universitas al-azhar, lembaga pendidikan dan alat politik rezim, hari-hari mencekam menjelang kejatuhan hindia belanda, monetisasi konten, siapa takut ayo mulai dari sekarang, menag yaqut pastikan fasilitas hotel ramah jemaah lansia, asri damuna dibebastugaskan buntut ajak youtuber korea ke hotel, mdka segera operasikan tambang emas & tembaga raksasa, kredit lunas nasabah belum dapat sertifikat, ini penjelasan bri, membaca bursa calon di pilkada jakarta & kans menang pileg 2029, indonesia kutuk aksi ekstremis israel yang merusak kantor unrwa, pesan jokowi kepada pan: jadi partai modern, play-off olimpiade usai, sty fokus kualifikasi piala dunia 2026, gunung ibu di halmahera meletus, pvmbg tetapkan status siaga iii, epy kusnandar 'preman pensiun' ditangkap polisi terkait narkoba, sudirman said bakal maju pilkada jakarta lewat jalur independen, 21 ribu penumpang whoosh manfaatkan promo boarding pass, rektor unsa astrid maju pilkada solo 2024 lewat gerindra, jokowi bakal terima jajaran pengurus pan di istana sore ini, pks pesimistis heru budi bisa beri pekerjaan untuk jukir liar, prediksi nottingham vs chelsea di liga inggris 2024 & jam tayang, jadwal fc dallas vs austin mls 2024 link live: aksi maarten paes.
Berlangganan Buletin
- Tentang Kami
- Latar Belakang dan Tujuan
- Kerangka Kerja
- A1 - Perekrutan dan Penempatan Guru
- A2 - Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan
- A3 - Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru dalam Jabatan
- A4 - Tunjangan atas Kinerja Guru (KIAT Guru)
- A5 - Analisis Dampak Ujian Nasional
- A6 - Organisasi Profesi Guru
- Reform Area B: Inovasi Kebijakan Pendidikan di Daerah
- Kertas Kerja
- Catatan Kebijakan
- Hubungi Kami
Search form
"Guru adalah Profesi Impian Saya"
Foto: Nur Suryaningsih
Artikel ini merupakan bagian dari seri "Catatan Perjalanan Guru” dengan tema motivasi menjadi guru .
Banyak orang memiliki pekerjaan atau profesi impian. Ada yang ingin menjadi dokter, insinyur, pilot, atau guru. Begitu juga dengan saya. Sejak kecil saya bermimpi menjadi guru. Ada banyak alasan yang membuat saya yakin untuk mengejar profesi ini, bahkan hingga saat saya dewasa.
Alasan pertama adalah saya gemar membantu orang lain menjadi mengerti. Saya merasa puas saat bisa membuat orang lain yang awalnya tidak bisa, kemudian menjadi bisa. Kata orang, itulah yang disebut passion . Passion bisa juga diartikan dengan panggilan jiwa atau panggilan hati. Passion juga bisa berarti perasaan atau antusiasme seseorang terhadap sesuatu [kegiatan] sehingga ia dapat terus melakukannya tanpa bosan, dengan ikhlas, dan sukarela.
Mengajar adalah passion saya. Di dalam diri saya ada antusiasme dan semangat untuk mengajar. Oleh karena itu, saya bercita-cita menjadi guru.
Alasan yang kedua adalah fitrah saya sebagai seorang wanita. Saya menyadari bahwa sebagai seorang wanita, pada akhirnya saya mempunyai peran untuk mengurus keluarga. Saya harus mengurus suami dan anak saya. Saya ingin mengerjakan peran itu dengan sangat baik, namun, di sisi lain saya juga ingin menjadi wanita yang mandiri dengan memiliki pekerjaan.
Saya ingin bekerja, tetapi juga ingin kelak mempunyai banyak waktu untuk mendidik anak-anak saya. Saya berpikir bahwa berprofesi sebagai guru bisa mewujudkan keinginan tersebut. Dengan menjadi guru, saya akan mempunyai lebih banyak waktu bersama keluarga daripada bekerja di kantor atau perusahaan swasta.
Selain memungkinkan saya untuk memiliki cukup waktu bersama keluarga, bekerja sebagai guru juga sangat bermanfaat. Saya jadi mengerti ilmu dasar psikologi anak, cara mendidik anak yang baik dan benar, dan lain-lain. Nantinya, semua ilmu itu akan membantu saya menjadi orang tua yang bertanggung jawab dalam mendidik anak. Bagi saya, itu adalah alasan kuat bahwa guru merupakan profesi sempurna bagi wanita.
Alasan terakhir yang mendorong saya untuk berprofesi sebagai guru adalah karena pahala yang “dihasilkan” dari pekerjaan tersebut. Sebagai seorang muslim, saya memercayai sabda Nabi Muhammad saw., “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara (yaitu): amal jariah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak saleh.” (HR Muslim no. 1631)
Salah satu amal yang disebutkan dalam hadis tersebut selaras dengan tugas seorang guru, yaitu mengajarkan ilmu kepada murid-murid. Jika ilmu yang diajarkan kepada murid kemudian diteruskan oleh murid itu kepada orang lain, maka makin banyak pula pahala yang diperoleh guru.
Saat ini saya bersyukur karena cita-cita saya sudah terwujud. Saya berharap bisa menjadi guru yang baik, meneladani, serta menginspirasi murid-murid. Saya ingin menjadi guru yang dicintai oleh para murid dan menjadi jembatan bagi mereka dalam meraih cita-cita.
* Catatan ini ditulis oleh IK, guru SD yang berasal dari Provinsi Yogyakarta.
** Semua tulisan yang dipublikasikan dalam Catatan Perjalanan Guru merupakan pandangan penulis, telah melalui proses penyuntingan untuk keperluan penulisan populer, dan tidak mewakili pandangan Program RISE di Indonesia ataupun penyandang dana RISE.
Bagikan Postingan Ini
5 Prioritas Kebijakan Pendidikan untuk Memajukan Pembelajaran di Indonesia
Lawan Krisis Pembelajaran, Tingkatkan Kemampuan Dasar Siswa
Pulihkan Pendidikan, Mulai dengan Peningkatan Kualitas Guru!
Studi tegaskan masifnya dampak orang tua dalam pembelajaran anak: kita harus bangun terus peran mereka selepas pandemi
Dukungan pengembangan karier bagi guru di Indonesia sangat lemah dan membuat status ASN hanya jadi “zona nyaman”
Kembalinya sekolah tatap muka: tiga langkah darurat untuk pulihkan kemampuan siswa pasca setahun lebih belajar di rumah
Naik kelas tapi tak belajar: penelitian ungkap 3 capaian buruk terkait pendidikan di Indonesia sejak tahun 2000
Pembelajaran jarak jauh masih akan tetap di sini. Kita harus buat kualitasnya setara sekolah tatap muka
Pembelajaran Tatap Muka Kembali Dimulai, Sekolah Perlu Memulihkan Penurunan Kemampuan Siswa
Contoh Essay tentang Pendidikan: Membangun Karakter dan Meningkatkan Kualitas Belajar
Bagikan Artikel:
Salam Sobat Gonel, kita semua sepakat bahwa pendidikan merupakan pondasi penting dalam membangun karakter dan menciptakan kualitas belajar yang baik. Oleh karena itu, tak heran jika essay tentang pendidikan menjadi salah satu topik yang sering diangkat dalam berbagai ajang kompetisi penulisan. Nah, untuk kamu yang ingin menulis essay tentang pendidikan, berikut ini beberapa contoh essay tentang pendidikan yang dapat menjadi inspirasi dan bahan referensi. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!
Kelebihan dan Kekurangan Contoh Essay tentang Pendidikan
Sebelum membahas contoh essay tentang pendidikan, penting bagi kita untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam menuliskan essay tentang pendidikan.
Contoh Essay tentang Pendidikan
Berikut ini beberapa contoh essay tentang pendidikan yang dapat menjadi referensi bagi kamu yang ingin menulis essay tentang pendidikan:
A. Mengajarkan Nilai-Nilai Karakter Melalui Pendidikan
Sebagai seorang guru, saya percaya bahwa pendidikan bukan hanya tentang mempelajari materi pelajaran, tetapi juga tentang membangun karakter siswa. Dalam essay ini, saya akan membahas bagaimana mengajarkan nilai-nilai karakter melalui pendidikan dan manfaatnya bagi masa depan siswa.
B. Mengenal Kurikulum Pendidikan Indonesia
Kurikulum pendidikan Indonesia memiliki beberapa perubahan dari waktu ke waktu. Dalam essay ini, saya akan membahas kurikulum pendidikan Indonesia mulai dari kurikulum 2013 hingga kurikulum 2021. Serta, apa saja perubahan yang terjadi dan manfaatnya bagi pendidikan di Indonesia.
C. Meningkatkan Kualitas Belajar Melalui Metode Pembelajaran Inovatif
Belajar tidak harus selalu membosankan dan monoton. Dalam essay ini, saya akan membahas beberapa metode pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan kualitas belajar siswa. Serta, apa saja manfaatnya bagi masa depan siswa.
D. Menanamkan Cinta Tanah Air Melalui Pendidikan
Sebagai seorang pendidik, saya memiliki tanggung jawab untuk menanamkan cinta tanah air pada siswa. Dalam essay ini, saya akan membahas bagaimana menanamkan cinta tanah air melalui pendidikan dan apa saja manfaatnya bagi siswa dan bangsa Indonesia.
E. Membangun Generasi Emas Melalui Pendidikan
Pendidikan merupakan kunci untuk membangun generasi emas Indonesia. Dalam essay ini, saya akan membahas bagaimana membangun generasi emas melalui pendidikan dan hal-hal apa saja yang harus dilakukan agar tercapai.
F. Menjadi Guru Profesional dan Berkualitas
Mengajar bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi menjadi guru profesional dan berkualitas dapat membuat tugas mengajar menjadi lebih mudah. Dalam essay ini, saya akan membahas bagaimana menjadi guru profesional dan berkualitas serta manfaatnya bagi siswa dan institusi pendidikan.
G. Menerapkan Metode Pembelajaran Berbasis Teknologi
Teknologi dapat menjadi sarana untuk memudahkan dan memperkaya proses pembelajaran. Dalam essay ini, saya akan membahas apa saja metode pembelajaran berbasis teknologi yang dapat diterapkan di kelas dan manfaatnya bagi siswa.
FAQ (Frequently Asked Question)
1. apa yang dimaksud dengan essay.
Essay adalah tulisan singkat yang bertujuan untuk menyampaikan pendapat atau gagasan mengenai suatu topik tertentu.
2. Apa saja macam-macam essay?
Beberapa macam essay antara lain: descriptive essay, narrative essay, persuasive essay, argumentative essay, dan expository essay.
3. Bagaimana cara menentukan topik essay?
Untuk menentukan topik essay, carilah topik yang menarik bagi kamu dan pastikan topik tersebut masih relevan dan menarik bagi pembaca.
4. Apa saja yang harus dipersiapkan dalam menulis essay?
Beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam menulis essay antara lain: menentukan topik, membuat outline, mencari referensi, dan menulis draft.
5. Bagaimana cara membuat essay yang baik?
Untuk membuat essay yang baik, pastikan essay memiliki struktur yang jelas, mudah dipahami, serta penuh dengan fakta dan referensi yang akurat.
6. Apa saja manfaat menulis essay tentang pendidikan?
Beberapa manfaat menulis essay tentang pendidikan antara lain: meningkatkan kemampuan menulis, meningkatkan pengetahuan, meningkatkan kemampuan analitis, dan menjadi sarana self reflection.
7. Bagaimana cara memilih referensi yang baik dalam menulis essay tentang pendidikan?
Carilah sumber referensi yang memiliki kredibilitas tinggi dan pastikan referensi tersebut relevan dengan topik yang akan dibahas dalam essay.
8. Apa saja yang harus diperhatikan dalam mengorganisir essay?
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengorganisir essay antara lain: membuat outline, membuat introduction yang menarik, mengatur paragraf dengan jelas, serta membuat conclusion yang kokoh dan memberikan kesimpulan.
9. Apa itu thesis statement?
Thesis statement adalah kalimat yang menyatakan topik utama yang akan dibahas dalam sebuah essay.
10. Apa saja teknik menulis essay yang baik?
Beberapa teknik menulis essay yang baik antara lain: mengetahui audience, menggunakan bahasa yang mudah dipahami, memberikan argumentasi yang kuat, dan mempersingkat kalimat yang terlalu panjang.
11. Mengapa penting menulis essay tentang pendidikan?
Menulis essay tentang pendidikan penting karena dapat memperkaya pengetahuan kita seputar dunia pendidikan serta membantu meningkatkan kemampuan menulis dan analitis kita.
12. Apa saja faktor yang mempengaruhi kualitas essay?
Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas essay antara lain: referensi yang digunakan, struktur essay yang jelas, serta pemilihan bahasa yang mudah dipahami.
13. Apa saja manfaat menulis essay tentang pendidikan bagi siswa?
Beberapa manfaat menulis essay tentang pendidikan bagi siswa antara lain: meningkatkan kemampuan menulis, meningkatkan kemampuan analitis, serta memperkaya pengetahuan tentang dunia pendidikan.
Dari beberapa contoh essay tentang pendidikan di atas, dapat kita simpulkan bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam membangun karakter dan meningkatkan kualitas belajar. Dalam menulis essay, penting untuk memperhatikan kelebihan dan kekurangan serta tekun dan berusaha agar essay yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Jangan lupa untuk mengajak siswa-siswa kita untuk menulis essay tentang pendidikan agar dapat memperkaya pengetahuan dan kemampuan menulis serta mendorong mereka untuk berpikir analitis dan kritis.
Artikel ini dibuat semata-mata untuk tujuan edukasi dan referensi saja. Penulis tidak bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin timbul dari penggunaan artikel ini.
Tukang Share Informasi
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Simpan nama dan email saya di browser ini untuk komentar saya berikutnya.
- Jelajahi Artikel
- Privacy Policy
Copyright © 2024 Gonel.id . All Right Reserved
Apa yang sedang Anda cari?
Temukan beberapa kata kunci yang di inginkan.
- Cerita Pemilih
- Entrepreneur
- Artificial intelligence
- Cryptocurrency
- Ruang Kelas
- Ilmu Alam & Tekno
- Ilmu Sosbud
- Travel Story
- SEMUA RUBRIK
- TOPIK PILIHAN
- Garuda Muda Masih Banyak Menyimpan Harapan
- Timnas U-23, Kegagalan yang Bukan "Kegagalan"
- Peluang Emas Garuda Muda Lepas di Clairefontaine
- "Kirche im Gruenen", Tradisi Ibadah Padang di Jerman
- Panda dan Misi Diplomasi China!
- Benang Kusut Intoleransi di Indonesia
Sosok Penghuni Bambu
Guru Modern Vs Guru Konvensional
Standar Keluarga Ideal Bukan di Medsos
Pensiun Ideal, Istirahat Total atau Tetap Produktif?
Metafora Dunia Ideal
Guru Penggerak Belum Tentu Guru Ideal di Depan Murid
Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : [email protected].
Selanjutnya
Sosok Guru Ideal
Tahukah anda sosok guru ideal? Guru ideal adalah dambaan peserta didik. Guru ideal adalah sosok guru yang mampu untuk menjadi panutan dan selalu memberikan keteladanan. Ilmunya seperti mata air yang tak pernah habis. Semakin diambil semakin jernih airnya. Mengalir bening dan menghilangkan rasa dahaga bagi siapa saja yang meminumnya.
[caption caption="Omjay bersama peserta didiknya"][/caption]Guru ideal adalah guru yang mengusai ilmunya dengan baik. Mampu menjelaskan dengan baik apa yang diajarkannya. Disukai oleh peserta didiknya karena cara mengajarnya yang enak didengar dan mudah dipahami. Ilmunya mengalir deras dan terus bersemi di hati para anak didiknya. Tapi, dia pun harus bisa menerima kritikan dari peserta didiknya. Dari kritik itulah dia dapat belajar dari para peserta didiknya.
Guru ideal justru harus belajar dari peserta didiknya. Dari mereka guru dapat mengetahui kekurangan cara mengajarnya, dan melakukan umpan balik (feedback). Benarkah sosok itu ada? Lalu seperti apakah sosok guru ideal yang diperlukan saat ini? Apakah guru ideal hanyalah guru yang sudah lulus sertifikasi guru dan lulus uji kompetensi guru (UKG)? Benarkah demikian?
Dari hasil perenungan yang mendalam, dan juga hasil wawancara dengan teman-teman guru di mana penulis bertugas didapatkan pendapat yang beragam dan mengerucut pada tiga pendapat tentang guru ideal.
Guru ideal yang diperlukan saat ini adalah:
Pertama, guru yang memahami benar akan profesinya. Profesi guru adalah profesi yang mulia. Dia adalah sosok yang selalu memberi dengan tulus dan tak mengharapkan imbalan apapun, kecuali ridho dari Tuhan pemilik bumi. Falsafah hidupnya adalah tangan di atas lebih mulia daripada tangan di bawah. Hanya memberi tak harap kembali. Dia mendidik dengan hatinya. Kehadirannya dirindukan oleh peserta didiknya. Wajahnya selalu ceria, senang, dan selalu menerapkan 5S dalam kesehariannya (Salam, Sapa, Senyum, Syukur, dan Sabar).
Kedua, Guru yang ideal adalah guru yang memiliki sifat selalu berkata benar, penyampai yang baik, kredibel, dan cerdas. Guru yang memiliki keempat sifat itu adalah guru yang mampu memberikan keteladanan dalam hidupnya karena memiliki budi pekerti yang luhur. Selalu berkata benar, mengajarkan kebaikan, dapat dipercaya, dan memiliki kecerdasan yang luar biasa. Sifat tersebut di atas harus dimiliki oleh guru dalam mendidik anak didiknya karena memiliki motto iman, ilmu, dan amal. Memiliki iman yang kuat, menguasai ilmunya, dan mengamalkan ilmu yang dimilikinya kepada orang lain.
Terakhir, Guru yang ideal menurut penulis yang diambil dari berbagai sumber adalah guru yang memiliki 5 kecerdasan. Kecerdasan yang dimiliki terpancar jelas dari karakter dan prilakunya sehari-hari. Baik ketika mengajar, ataupun dalam hidup ditengah-tengah masyarakat. Kelima kecerdasan itu adalah: kecerdasan intelektual, moral, sosial, emosional, dan motorik.
Kecerdasan intelektual harus diimbangi dengan kecerdasan moral, Mengapa? Bila kecerdasan intelektual tidak diimbangi dengan kecerdasan moral akan menghasilkan peserta didik yang hanya mementingkan keberhasilan ketimbang proses, segala cara dianggap halal, yang penting target tercapai semaksimal mungkin. Inilah yang terjadi pada masyarakat kita sehingga kasus korupsi merajalela di kalangan orang terdidik. Karena itu kecerdasan moral akan mengawal kecerdasan intelektual sehingga akan mampu berlaku jujur dalam situasi apapun. Kejujuran adalah kunci keberhasilan dan kesuksesan.
Selain kecerdasan intelektual dan moral, kecerdasan sosial juga harus dimiliki oleh guru ideal agar tidak egois, dan selalu memperdulikan orang lain yang membutuhkan pertolongannya. Dia pun harus mampu bekerjasama dengan karakter orang lain yang berbeda. Kecerdasan emosional harus ditumbuhkan agar guru tidak mudah marah, tersinggung, dan melecehkan orang lain. Sedangkan kecerdasan motorik diperlukan agar guru mampu melakukan mobilitas tinggi sehingga mampu bersaing dalam memperoleh hasil yang maksimal. Kecerdasan motorik harus senantiasa dilatih agar guru dapat menjadi kreatif dan berprestasi.
Oleh karena itu sudah sewajarnya bila kita sebagai guru berlomba-lomba untuk menjadi sosok guru yang ideal. Ideal di mata peserta didik, ideal di mata masyarakat, dan ideal di mata Sang Maha Pemberi. Bila semakin banyak guru ideal yang tersebar di sekolah-sekolah kita, maka sudah dapat dipastikan akan banyak pula sekolah-sekolah berkualitas yang mampu membentuk karakter siswa memiliki budi pekerti yang luhur. Semoga sosok guru ideal menjadi kado ulang tahun di hari guru yang selalu kita peringati setiap tanggal 25 November. Selamat hari GURU .
Salam Blogger Persahabatan Omjay
idealguruideal
Guruteladan, guruberprestasi, artikel lainnya.
LAPORKAN KONTEN
Finished Papers
Customer Reviews
A standard essay helper is an expert we assign at no extra cost when your order is placed. Within minutes, after payment has been made, this type of writer takes on the job. A standard writer is the best option when you’re on a budget but the deadline isn’t burning. Within a couple of days, a new custom essay will be done for you from the ground up. Unique content, genuine research, spot-on APA/MLA formatting, and peerless grammar are guaranteed. Also, we’ll provide you with a free title page, bibliography, and plagiarism check. With a standard writer, you can count on a quality essay that will live up to all your expectations.
We use cookies to make your user experience better. By staying on our website, you fully accept it. Learn more .
Laura V. Svendsen
(415) 397-1966
Copyright © 2022. All Right Reserved -
COMMENTS
Essay : Guru Ideal Oleh : Fitrin Farhani NIM :1815140170 Jurusan: PGSD Fakultas: FIP Guru Ideal Dari tahun ketahun pendidikan ... dan berakhlak mulia, karena guru akan menjadi contoh teladan yang baik untuk peserta didiknya. Selanjutnya kompetensi profesional, yaitu seorang guru mampu menguasai materi secara meluas, tidak hanya mampu memberikan ...
Ia percaya bahwa menjadi seorang guru berarti mampu membina hubungan yang otentik baik untuk maupun dengan murid-muridnya. 4. Stres Mendorong Banyak Guru Keluar Dari Profesinya oleh Daphne Gomez. "Guru ingin membantu semua siswa berprestasi, dan perasaan meninggalkan siswa mana pun sangat menghancurkan.
Jadwal dan tahapan dalam pendaftaran Guru Penggerak 2023 angkatan 10 sebagai berikut: Registrasi/Pendaftaran (Unggah Berkas, Pengisian Esai): 17 Juli - 4 Agustus 2023. Verifikasi, Validasi, Dan Penilaian Berkas: 8 - 18 Agustus 2023. Penilaian Esai: 23 Agustus - 7 September 2023. Pengumuman Tahap 1: 21 - 22 September 2023.
Etika profesi keguruan adalah seperangkat nilai, prinsip, dan aturan yang mengatur perilaku dan tindakan para guru dalam menjalankan profesinya. Etika ini memberikan pedoman moral dan etis bagi para guru dalam melakukan tugasnya sebagai pendidik. Dalam etika profesi keguruan, terdapat nilai-nilai yang harus dipegang teguh, seperti integritas ...
Guru ideal selalu dirindukan karena mampu membangun karakter setiap peserta didiknya. Guru ideal merupakan pengganti orang tua yang mampu memberikan pendidikan kognitif, afektif, dan psikomotorik bagi anak didiknya. Sosok yang mampu menciptakan suasana kelas lebih hidup, lebih aktif, dan menyenangkan. Guru ideal tidak akan pernah kehabisan cara ...
Dan yang terpenting, guru yang ideal pun harus menjadi teladan siswa. Seperti ungkapan "digugu dan ditiru". Guru yang mampu menjadi contoh baik bagi siswa. Karena menerapkan nilai-nilai karakter yang baik. PBM di kelas yang monoton dan membosankan, harus diakui lebih banyak disebabkan oleh lemahnya sikap guru.
Peran guru dalam memajukan pendidikan Indonesia dimasa depan tidak hanya membangun guru yang berkualitas saja tetapi harus bisa menguasai bidang ilmu yang akan di ajarkan oleh peserta didik, menyiapkan bahan ajar dan metode pembelajaran yang menarik dan bisa membantu pemahaman peserta didik. Wawasan seorang guru juga di uji dalam dunia ...
Menyadarkan rekan-rekan guru yang lain bahwa dengan menyandang profesi guru, kita memiliki kekuatan yang besar untuk mengubah masa setelah sekarang. Sebuah komitmen dan ketulusan hati yang dibutuhkan dalam menjalani semua ini. 6. Essay dedikasiku sebagai guru.
Seorang guru harus bisa dipercaya dan menjadi contoh baik bagi siswanya. Guru adalah cermin bagi siswa untuk menerapkan nilai-nilai karakter yang baik. Untuk mewujudkan itu memang tidak mudah; perlu banyak pengorbanan, baik dari segi materi, waktu, tenaga, dan pikiran. * Catatan ini ditulis oleh TA, guru SD yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah.
Menurut saya ada beberapa kriteria guru ideal. Pertama, guru dituntut untuk bisa menjadi panutan bagi para siswa dalam hal kedisiplinan, mengajar, dan tata cara bericara. Guru juga perlu memiliki kepercayaan diri dan kemampuan menguasai materi ajar. Bila guru terlihat tidak menguasai materi ajar, siswa tidak akan tertarik untuk mempelajari ...
Esai Tentang Guru Yang Ideal. GURU YANG IDEAL. Topik : Guru sebagai pendidik. Guru yang ideal adalah guru yang disukai oleh peserta didk, bukan hanya fisik tetapi juga kemampuan seorang guru tersebut dalam memberikan materi ajar. Negara maju tidak lepas dari duinia pendidikan.
Konsep guru ideal menurut Munif Chotib adalah guru yang menjungjung ... Inilah salah satu contoh kecil mengapa guru harus selalu belajar. Bagi Munif Chotib guru adalah seniman tingkat tinggi, karena ... Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dalam Pasal 39 ayat 2 menegaskan bahwa;Pendidik ...
Dalam bukunya M. Gorky Sembiring (2009: 36-37) menyebutkan secara sekilas uraian bagaimana sebaiknya seorang guru ideal , yaitu: Guru Harus Terdidik dengan Baik (Well-Educated) Sebelum seorang bisa mendidik, dia sendiri harus sudah terlebih dahulu terdidik baik. Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik.
7. Stimulatif. Karakter guru yang ideal juga harus memiliki sifat-sifat stimulatif, yakni mendorong murid untuk maju, berorientasi pada tugas, toleran, sopan, bijaksana, bisa dipercaya, fleksibel, mudah menyesuaikan diri, dan demokratis. Tidak semata mencari reputasi pribadi, guru harus bertanggung jawab terhadap kegiatan belajar murid.
Berikut ini adalah beberapa kriteria guru ideal: 1. Mampu menguasai ilmu pengetahuan dibidangnya maupun diluar bidangnya. Seorang yang memilih terjun kedalam dunia pendidikan sebisa mungkin harus mampu menguasai ilmu pengetahuan baik dibidangnya maupun diluar bidangnya. Hal tersebut karena seorang guru harus siap sedia dalam memberikan ...
Ia mengapresiasi ketangguhan para guru yang tetap berjuang memberikan hak pendidikan kepada anak-anak di tengah pandemi Covid-19 dan di tengah himpitan ekonomi. Baca juga: Lahirkan Peneliti Muda Sains Teknologi, Guru: Bukan Menghafal dan Merangkum. Nadiem juga sangat menghargai para guru yang tidak paham teknologi tetapi tetap mau belajar ilmu ...
Kesimpulan yang diambil dari judul kita kali ini "Dedikasiku sebagai Guru Profesional" adalah jadilah guru yang berkualitas agar dapat menjadi idola bagi para muridnya. Lebih dari itu, pengaruh seorang guru hapir sama sebesar pengaruh orangtua terhadap anaknya seperti pengaruh dalam pembentukan jadi diri murid dan juga pengendalian ...
Jawaban: Motivasi saya mengikuti Guru Penggerak terdiri dari beberapa hal penting. Pertama, saya ingin mempunyai kemampuan sebagai guru. Hal ini saya sampaikan lantaran banyak melihat guru hanya menyampaikan materi namun mengabaikan kompetensi sosial dan pribadinya. Kedua, saya ingin memusatkan pembelajaran kepada peserta didik.
Sejak kecil saya bermimpi menjadi guru. Ada banyak alasan yang membuat saya yakin untuk mengejar profesi ini, bahkan hingga saat saya dewasa. Alasan pertama adalah saya gemar membantu orang lain menjadi mengerti. Saya merasa puas saat bisa membuat orang lain yang awalnya tidak bisa, kemudian menjadi bisa. Kata orang, itulah yang disebut passion.
Kelebihan. 1. Meningkatkan Kemampuan Menulis. Dengan menulis essay, maka kemampuan menulis kita akan terasah dan semakin baik. 2. Meningkatkan Pengetahuan. Menulis essay tentang pendidikan akan memperkaya pengetahuan kita seputar dunia pendidikan. 3. Meningkatkan Kemampuan Analitis.
Kedua, Guru yang ideal adalah guru yang memiliki sifat selalu berkata benar, penyampai yang baik, kredibel, dan cerdas. Guru yang memiliki keempat sifat itu adalah guru yang mampu memberikan keteladanan dalam hidupnya karena memiliki budi pekerti yang luhur. Selalu berkata benar, mengajarkan kebaikan, dapat dipercaya, dan memiliki kecerdasan ...
Kamu senang menulis dan ingin membuat contoh artikel berdasarkan kejadian yang sering kita temui di kehidupan sehari-hari? Yuk, simak dulu beberapa referensi contoh artikel singkat dan menarik dalam berbagai tema di artikel Bahasa Indonesia kelas 12 berikut ini!. Guys, tentunya, kamu sudah sering kan membaca artikel di internet?Bahkan, informasi yang sedang kamu baca saat ini juga termasuk ...
3. Professional Essay Writing Services. If you can't write your essay, then the best solution is to hire an essay helper. Since you need a 100% original paper to hand in without a hitch, then a copy-pasted stuff from the internet won't cut it. To get a top score and avoid trouble, it's necessary to submit a fully authentic essay.